Popular Posts

Tuesday, October 11, 2011

Ampun, Arjuna ! (Jika Cinta itu Menyakiti, Lebih Baik Tak Usah Mencintai Lagi)


Ibarat bunga teratai...
Anggun dan rupawan,terapung diatas permukaan air yang terus beriak
Berayun kekanan,berayun kekiri..terbawa aliran air yang seolah tak perduli
Tanpa menunjukkan ketakutan jika suatu kali riak  akan menenggelamkan daun kami

Bunga manapun pasti hendak dikagumi,hendak dikasihi
Begitu Arjuna memilih bunga ini..Ah,betapa girang hati teratai
Dipetik oleh Arjuna, sang Pahlawan menurut kabar angin yang sampai ditelinga
Teratai malang yang naif...
Sungguh indah mimpinya telah ia bumbung hingga menembus nirwana

Arjuna,jangan kau rebut kebebasan kami...
Sungguh kami teratai yang tak pantas dicampakkan di dalam bejana
Lincahnya aliran air,eloknya alam
Itulah tempat yang kami idamkan
Janganlah takut kami menghilang wahai arjuna
Sesungguhnya kami selalu tahu arah bagi kami untuk pulang disisimu

Arjuna, mohon kendalikan amarahmu..
Kami pun adalah insan berpikir
Jangalah kau cabut pita suara ini semudah engkau melepas anak panahmu
Jika kau cabut,
lalu apa yang akan kugunakan untuk menasehatimu ?
Untuk membisikkan dukungan kami bagimu?
Untuk meluruskan jalan mu jika engkau mulai menyimpang?
Untuk berdendang guna mengusir penat mu?
Ampunilah kami,wahai Arjuna...

Arjuna,mohon belas kasihan...
Janganlah kami menjadi objek pelampiasan amarah
Kasihanilah puputan-puputan yang belum juga mampu berjalan
Apa yang harus kami katakan pada mereka?
Apa yang harus kami ajarkan pada mereka?
Jika Arjuna ternyata tak lebih dari seorang Rahwana berkedok punggawa

Arjuna,mohon jangan kecewakan kami...
Bahwasanya kami berasal dari tulang rusukmu,
Wahai Arjuna,ingatlah bahwa kami lebih dari  seonggok daging
Kami telungkupkan kedua telapak kami
Melindungi hati kami yang rapuh dari tangan dinginmu,Arjuna !

Ketika kami tak lagi indah dimatamu,Arjuna
Ketika keanggunan kami pun lengser dimakan waktu
Tak terbersit sedikitpun kah dalam hati mu tentang kami
Ketika kami lantas dicampakkan demi setangkai mawar dari taman firdaus
Atau setidaknya,janganlah dirampas puputan yang kami cintai
Biarlah puputan berada disisi kami
Akan kami rawat dan kami didik agar menjadi lebih baik dari teratai
Tapi kami ikhlas...
Karena kami adalah teratai milikmu,bahkan sampai akhir
Sungguh aliran sungai masih jauh,mubazir untuk dilalui dengan mengeluh
Kami kan mengapung,mengalir pergi
Mengembangkan kelopak-kelopak kami lagi
Ibarat teratai yang terbawa riak arus sungai

Inilah rintihan hati sekuntum teratai
Inilah kisah perempuan-perempuan dari negeri antah berantah

2 comments: